Notification

×

Indeks Berita


Tag Terpopuler

Debat Publik Ketiga KPU Medan, Mutia Atiqah: Debat Pamungkas Ini Kiranya Meninggalkan Kenangan Yang Baik Bagi Masyarakat

Jumat, 22 November 2024 | 10.25 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-23T03:28:38Z


Medan, MarmataNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan melaksanakan debat publik ketiga (terakhir) pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2024, Rico Tri Putra Bayu Waas- H. Zakiyuddin Harahap (Nomor Urut 1), Ridha Darmajaya- Abdul Rani (Nomor 2), H.Hidayatullah- H.A Yasyer Ridho Loebis (Nomor 3) bertempat di Hotel Grand Mercure di Jalan Sutomo No. 1 Perintis, Kecamatan Medan Timur. Jumat, (22/11/2024) malam.


Ketua KPU Medan, Mutia Atiqah dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan dilaksanakannya debat publik ke tiga atau debat pamungkas ini, kiranya meninggalkan kenangan yang baik bagi masyarakat Kota Medan.

“Terima kasih atas kehadiran dan antusias dari berbagai elemen pada debat publik ketiga, debat terakhir pada malam ini,” katanya.

Mutia Atiqah menambahkan, bahwa dalam ajang debat publik ke tiga untuk tahan Pilkada Kota Medan ini mengangkat tema, “Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara dengan Nasional” dan “Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan".

Sementara, dalam penyampaian visi dan misi di segmen ke dua Paslon nomor urut 2 Ridha- Rani menyebut bahwa, kondisi di Kota Medan saat ini warga tidak perlu uang, karena rakyat bukan pengemis. Namun, butuh pekerjaan untuk hidup layak berkelanjutan.

"Uang kalian tidak membuat mereka kaya, uang hanya untuk menutupi ketidakpedulian pada yang miskin. Beri mereka pekerjaan, agar ada beras dimasak ditungkunya," ujar Ridha.

Selain itu, untuk penanganan banjir, penanganan air bersih bukan air tampungan hujan sisa semalam, memberikan masyarakat kesehatan agar tidak menunggu sakit.

"Saya ingat kata-kata sang Proklamator Bung Karno. Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan, dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin, Pilkada bukan sekedar adu spanduk, baliho, apalagi beradu uang," tandasnya.

Menurut Ridha, Pilkada ini adalah Fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). "Kebaikan untuk buruh yang upahnya tak kunjung naik, kebaikan untuk perempuan yang memperjuangkan haknya, kebaikan untuk para guru yang mencerdaskan bangsa, kebaikan driver ojek online, kebaikan nelayan dan seluruh warga kota Medan tanpa terkecuali," tuturnya.

Paslon Ridha-Rani menegaskan, bahwa pembangunan yang dilakukan seutuhnya untuk keadilan, kemakmuran warga Medan.

"Warga Medan yang kami muliakan, mari jadikan Pilkada untuk mencari pemimpin baru yang menerbitkan harapan. Warga Medan jangan menyerah untuk perubahan, jangan bertekuk lutut pada penindasan, karena menyerah pada penindasan lebih tidak bermoral dari penindasan itu sendiri," pungkasnya.

Debat ini menghadirkan Panelis, Prof DR Marihot Manulang (Guru Besar Universitas UPMI), Assoc Prof.Dr. zainuddin, SH. MH, (Wakil Dekan FH UMSU), Maslatif Dwi purnomo .M.Hum Ph.D., (Dosen UINSU), DR Sri Asih Marbun (Dosen Universitas Prima) dan Hendra Kurnia Pulungan S.Sos M.I.Kom, (Dosen Unimed).

Turut dihadiri Anggota Komisioner KPU Kota Medan dan Sekretaris KPU Kota Medan, Ketua Bawaslu kota Medan beserta jajaran, Unsur Forkopimda kota Medan, Ketua MUI Kota Medan, pimpinan Partai Politik di Kota Medan, pimpinan Partai Politik pengusung maupun Partai Politik peserta pemilu, Rektor, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan mengundang Siswa serta Masyarakat Kota Medan.(Tika)
×
Berita Terbaru Update